Minggu, 22 Desember 2019

IKDA MI

 



ILMU KESEMPURNAAN DUNIA AKHIRAT ” MUSTIKA IMAN “




Iklan




{ Dalam buku di bawah ini tidak di lengkapi Do’a Keagungan / Pengisian, ilham-ilham yang diterima oleh Bapak guru H. M. Yusuf Suparta serta laporan hasil guna atau testimoni para murid. Hal ini memang  sengaja TIDAK kami munculkan mengingat pembaca internet adalah khalayak umum. Kami tidak mau ada hal – hal yang tidak di inginkan terjadi, serta Untuk menghindari terjadinya salah pengamalan ilmu ” MUSTIKA IMAN “ } Bagi anda yang berNIAT untuk ikut mempelajari ilmu ini silahkan segera menghubungi kami.

Selalu Berpegang Teguhlah pada Al Quran dan Al hadits, serta ijtima' Para Ulama
 

LAMPIRAN
PANCASILA :
1. Ketuhanan yang Mahaesa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
UUD 1945, pasal 29 :
  1. Negara berdasarkan atas ketuhanan yang mahaesa.
  2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.

KATA PENGANTAR

Atas berkat dan rahmat Allah Yang Mahakuasa akhirnya saya dapat menyelesaikan penulisan buku ini dan menyajikannya kepada para pembaca untuk diresapi isi dan makna yang terkandung di dalamnya.
Maksud dan tujuan penulisan buku ini sejalan dengan Al Qur'an dan Al Hadits, serta ijtima' para ulama dan juga Pancasila sebagai dasar Negara kita Republik Indonesia dan juga UUD 1945 (khususnya pasal 29), yaitu agar para pembaca dapat memahami tentang Tuhannya, Allah SWT yang memang patut untuk disembah dengan sebenar-benarnya untuk menuju kepada kesempurnaan iman, dan mengajak agar kita selalu ingat kepada Allah, di mana pun dan kapan pun.
Jika kita selalu ingat kepada Allah, niscaya Allah pun akan selalu ingat kepada kita, sehingga segala berkah dan rahmatNya akan selalu dilimpahkan kepada kita.
Akhir kata, semoga terbitnya buku yang sederhana ini dapat membantu tercapainya kesempurnaan iman kita agar kita selalu diridhoi Allah SWT di dunia maupun di akhirat. Amin ya Allah ya robbal alamin.
Jakarta, 17 Mei 1987
Wassalam,
Disampaikan oleh,.                                                                   Penuntun Besar IKDA
Waris Muh. Sholichin                                                              H. Moh. Yusuf Suparta

DAFTAR ISI

LAMPIRAN………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. iv
PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
ILMU KESEMPURNAAN DUNIA AKHIRAT…………………………… 10
KEGUNAAN SETIAP PELAJARAN…………………………………….. 15
AMALAN-AMALAN / DOA-DOA YANG WAJIB DIAMALKAN
SETIAP MURID…………………………………………………………… 24
PENUTUP…………………………………………………………………. 36

PENDAHULUAN

          Dengan nama Allah yang Mahakuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sebagaimana telah saya kemukakan sebelumnya, penulisan buku ini saya maksudkan untuk menghimbau dan mengajak para pembaca untuk menuju dan mencapai suatu kesempurnaan iman, sekaligus untuk mengisi, menghayati dan mengamalkan dasar Negara kita yaitu Pancasila, yang juga merupakan falsafah hidup bagsa Indonesia.
            Sebagaimana kita ketahui, kehidupan beragama di Negara kita berkembang dengan baik dan dijamin oleh UUD 1945. pemerintah pun mendukung perkembangan kehidupan beragama itu dengan sepenuhnya. Sejalan dengan perkembangan kehidupan beragama yang semakin baik itu, maka makin banyak orang yang mengaku dirinya beriman kepada Tuhan YME. Mereka mengakui bahwa Allah itu Mahakuasa dan Mahasegala-galanya, mereka mengakui bahwa mereka itu diciptakan, digerakkan, diberi nikmat dan rejeki oleh Allah.
           Tetapi sayangnya pengakuan seperti itu kebanyakan hanyalah pengakuan di mulut saja atau boleh dikatakan sebagai pengakuan yang bohong belaka, karena tidak diikuti oleh tindakan yang mencerminkan iman kepada Allah. Mereka mengaku beriman kepada Allah, namun masih saja percaya, bahkan masih memuja dan menyembah hal-hal selain Allah seperti misalnya benda-benda keramat, roh-roh orang yang sudah mati, mahluk-mahluk halus dan lain sebagainya. Mereka juga masih saja berlindung kepada keris-keris, batu-batu jimat dan lain-lain. Padahal, itu berarti mereka menduakan Tuhan atau menyekutukan Tuhan dengan yang lainnya.
             Hal seperti itu terjadi karena kebanyakan orang belum mengenal Tuhan dengan sebenarnya. Sedangkan untuk mengenal Tuhan, caranya tidaklah semudah seperti apa yang dibayangkan orang. Bagi saya sendiri (Muhammad Yusuf Suparta atau nama kecilnya Enceng Suparta), proses untuk mencapai tingkatan mengenal Tuhan itu berlangsung cukup lama, yaitu dimulai sejak saya berusia kira-kira 14 tahun sampai dengan umur 30 tahun, jadi kurang lebih memakan waktu 16 tahun lamanya. Itu semua harus disertai dengan kemauan yang kuat dan teguh dan juga penggunaan akal sehat yang sebaik-baiknya, tidak cukup hanya dengan cara bersembahyang atau beribadat biasa seperti yang dilakukan oleh orang-orang pada umumnya.
             Banyak orang yang melaksanakan ibadat (shalat / sembahyang, puasa dsb) hanya karena ingin dipuji oleh masyarakat atau dengan kata lain hanya sebagai kedok belaka (munafik). Juga ada yang hanya karena ikut-ikutan agar tidak dikatakan kafir, sedangkan mereka sendiri tidak memahami apa makna dari peribadatan mereka itu. Mungkin orang beranggapan bahwa cara beribadat atau sujud seperti yang biasa mereka lakukan itu sudah benar dan baik, atau setidak-tidaknya demikianlah penilaian orang lain terhadap ibadat mereka. Padahal jika hal tersebut dinilai oleh Allah sendiri, ibadat mereka itu sia-sia saja dan tiada artinya sama sekali.
               Maka dari itu saya katakan bahwa penulisan buku ini saya maksudkan untuk mengajak atau menghimbau para pembaca untuk menuju dan sekaligus mencapai kesempurnaan iman yang berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits, serta Ijtima' para ulama. Buku pelajaran Ilmu Kesempurnaan Dunia Akhirat ini merupakan suatu tuntunan agar kita semua dapat mengenal Allah dengan sebenar-benarnya sehingga ibadat yang kita lakukan diterima oleh Allah (tidak sia-sia belaka) dan kita mendapat ridho Allah dari dunia sampai akhirat. Pendek kata, dalam buku ini saya tuliskan dengan sesederhana dan sesingkat mungkin cara-cara untuk mencapai tujuan di atas.



PENGERTIAN MENGENAI ALLAH 
YANG
MAHA TUNGGAL


Kalau kita menyimak dan memperhatikan ayat-ayat Allah yang terkandung di dalam kitab-kitabnya bahwa membuktikan Tuhan ternyata bersama kita, namun dulu tak kita sadari. Sebetulnya jika kita perhatikan baik-baik, banyak petunjuk yang menyiratkan hal itu, baik petunjuk yang berasal dari Allah sendiri dalam Al-Quran maupun yang berasal dari orang-orang tua kita zaman dahulu. Firman Allah yang berbunyi : “ Wannahu akroba illahi min hablil warid” yang artinya : “Aku lebih dekat kepadamu dari pada kedua urat nadimu”, atau “walahu maakum”, yang artinya : “Aku bersamamu”. 
 Juga dalam Al-Hadist Nabi Besar Muhammad SAW bersabda : “Man arofa napsahu fakod arofa rbbahu”. Yang artinya : “Ketuhilah dirimu, nanti kamu akan mengetahui Tuhanmu”.
 Arti sabda ini sesuai pula dengan kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang dari Jawa Tengah dengan Bahasa Jawa : “nek kowe arep weruh akune, goleki dhisik ingsunganr”. Demikian pula orang-orang Sunda (Jawa Barat) mengatakan : “Ari Allah nu teu bukti di sebukerun wujud medem, teu kaharti lamun can nyaho kadiri”.
 Arti atau maksud ketiga bahasa tersebut di atas menunjukan bahwa Tuha tidak berada dimana-man, tetapi setiap saat ada bersama kita. Karena itu, kita tidak bisa apa-apa tanpa Dia. La haula wala kuwwata illa billahi aliyil azim. Kita digerakkan, diberi macam-macam nikmat serta Rahmat oleh Allah Swt, bukan karena orang lain. Oleh karena itu, kalau kita merasa digerakkan, diberi nikmat serta rejeki oleh Allah dan jika kita mengakui bahwa Allah atau itu Ynag Maha Segala-galanya, janganlah kita sekalipun meminta selain kepada Allah atau meminta kepada Allah dengan melalui perantara-perantara. Hal tersebut berarti musyrik.
 Ingatlah, Allah dan kita itu tidak ada antaranya lagi seperti gula dengan manisnya atau seperti api dengan panasnya. Habis gulanya habis manisnya, habis apinya habis panasnya. Kita pun demikian jika tiada Tuhan yang menggerakkan kita. Itu berarti mati.
Nah pikiran-pikiran yang selalu ingin kita tahu seperti itulah yang merupakan suatu penyebab untuk mencari petunjuk dari Allah. Selain itu, saya juga tak pernah merasa puas dalam mempelajari berbagai ilmu yang saya harapkan dapat membantu saya mengenal Tuhan secara langsung, seperti yang saya tuliskan di atas.
Jika ilmu yang saya pelajari itu saya anggap memakai perantara atau amalan-amalan yang tidak paham bahasanya atau yang mempelajari dan mencoba mencari ilmu lain yang langsung kepada Tuhan. Namun ternyata pada saat itu saya tidak tahu belum menemukan ilmu yang sesuai dengan keinginan saya. Hingga akhirnya saya melalui perjalanan panjang mendapatkan seorang guru yang bisa bagaimana cara mengenal Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa dengan demikian setelah saya benar mendapatkan petunjuk-petunjuk dari Allah, maka akhirnya semua pertanyaan yang tersimpan dalam hati saya dapat terjawab dengan jelas dan gamblang.
Tentunya diantar para pembaca ada yang berfikir dan bertanya-tanya dalam hati, kalu bersatu dengan kita, berarti Tuhan itu banyak, di si A ada Tuhan, di si B ada Tuhan, di si C ada Tuhan, dan lain-lainnya pun ada Tuhan karena bersama mereka masing-masing.
Sebetulnya tidaklah begitu, Tuhan dikatakan satu, bukan satu seperti bilangan biasa, tetapi Maha Tunggal. Dikatakan satu bukan bentuknya, karena Allah tidak ada bentuknya, di dunia maupun di akhirat. Kalau ada yang mengatakan bahwa kita akan bertemu Allah di akhirat, hal itu tidaklah benar. Allah dikatakan satu Dzat-Nya, sifat-Nya, Asma-Nya, dan Atfal-Nya. Jadi dzat Allah yang ada di si A sama saja dengan yang ada di si B, si C, si D, dan yang lain-lainnya, juga pada sekalian makhluk yang hidup. Karena itulah Allah dikatakan yang Maha Tunggal. Sebagai contoh “Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, saya mohon” tidak pernah kita katakan “Ya Allah Ya Tuhan Muhammad atau Tuhan Bapakku atau Nenekku”. Tetapi jika sedang beramai-ramai dapat kita katakan “Ya Allah Ya Tuhan kami”. Kita dapat merasakan dan membuktikannya sendiri bahwa setiap orang lain-lain gerak atau tingkah lakunya, sesuai dengan kemauan atau kehendaknya masing-masing. Kalau Tuhan dikatakan satu sebagaimana bilangan atau hitungan satu biasa, maka kita semua berada dalam satu komando, jalan satu jalan semua, tidur satu tidiur semua dan sebagainya. Namun kita tidaklah begitu, kita bergerak dengan akal fikiran dan bilamana tanpa dzat Allah kita tak dapat berbuat apa-apa (mati).








KONSEP DALAM BERAGAMA

1. RUKUN IMAN 

1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Rasul-Rasul Allah.
5. Iman kepada hari akhir (kiamat).
6. Iman kepada Qada dan Qadar.

2. RUKUN ISLAM 

1. Mengucapkan dua kalimat syahadat.
2. Menjalankan sholat.
3. Menjalankan ibadah puasa.
4. Membayar zakat.
5. Menjalankan ibadah haji apabila mampu lahir dan batin.

KONSEP BELAJAR BERAGAMA

1. Komunikasi terhadap Allah dan terhadap sesamanya, dan juga terhadap ciptaan Allah yang lainnya. 
2. Mengenal sesembahan yang benar-benar patut disembah (tauhid).
3. Melaksanakan tindakan sesuai dengan yang diajarkan para nabi dan rasul-Nya (fikih)
4. Melaksanakan sesuai dengan aturan yang difirmankan oleh Allah serta apa yang diperintahkan-Nya.

Sebetulnya jika kita perhatikan baik-baik, banyak petunjuk yang menyiratkan tentang hal itu, baik petunjuk yang berasal dari Allah sendiri dalam Al Quran, maupun yang berasal dari orang-orang tua kita zaman dulu.
    Dalam kitab suci Al Quran surat Al Hadiid ayat 4 Allah berfirman : “Wahuwa maakum aenama kuntum wallahu bima ta maluna basir”, yang artinya : “Di mana kamu ada Aku ada, dari itu Aku melihat saja apa yang kau lakukan”.
Lalu ada pula firman Allah yang berbunyi : “Wanahnu akroba illaihi min hablil warid”, yang artinya : “Aku lebih dekat kepadamu daripada kedua urat nadimu”, atau : “Wallahu maakum”, yang artinya : “Aku bersamamu”.
Juga dalam Kalam Ulama menyebutkan : “Man arofa napsahu fakod arofa robbahu”, yang artinya : “Kenalilah dirimu, nanti kamu akan mengenal Tuhanmu”.
    Artinya ini sesuai pula dengan kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang tua dari Jawa Tengah dengan Bahasa Jawa : “Nek kowe arep weruh akune, goleki disik ingsune”. Demikian pula orang-orang Sunda (Jawa Barat) mengatakan : “Ari Allah nu teu bukti disebutkeun wujud pasti weleh medem teu kaharti lamun can nyaho kadiri”.
    Arti atau maksud dari bahasa tersebut di atas jelas menunjukkan bahwa Tuhan tidak berada di mana-mana, tetapi setiap saat ada bersama kita. Karena itu, kita tak bisa apa-apa tanpa Dia, lahaola wala kuwwata illa billahil aliyul azim. Kita digerakkan, diberi macam-macam nikmat serta rahmat oleh Allah SWT, bukan oleh yang lain. Oleh karena itu, kalau kita merasa digerakkan, diberi nikmat serta rejeki oleh Allah dan jika kita mengakui bahwa Allah itu Yang Mahasegala-galanya, dan janganlah kita minta kepada selain Allah. Apabila kita minta sesuatu dengan melalui perantara-perantaraan selain Allah, Hal seperti itu berarti musyrik.
    Ingatlah, Allah dan kita itu tidak ada perantaranya lagi seperti gula dengan manisnya, atau seperti api dengan panasnya. Habis gulanya habis manisnya, habis apinya habis panasnya. Kita pun demikian, jika tiada Tuhan yang menggerakkan kita, itu berarti mati.
    
    Tentunya diantara para pembaca ada yang berpikir dengan bertanya-tanya dalam hati, “Kalau Tuhan bersatu dengan kita, berarti Tuhan itu banyak ; di si A ada Tuhan, di si B, si C dan lain-lainnya pun ada Tuhan karena Tuhan bersama mereka masing-masing.”
Sebetulnya tidaklah begitu, Tuhan dikatakan satu bukan satu seperti bilangan biasa, tetapi Mahatunggal. Dikatakan satu bukan bentuknya, karena Allah tidak ada bentuknya di dunia maupun di akhirat. Kalau ada yang mengatakan bahwa kita akan bertemu Allah di akhirat, hal itu tidaklah benar. Allah itu dikatakan satu dzatNya, sifatNya, asmaNya dan afalNya. Jadi dzat Allah yang ada di si A sama saja dengan yang ada pada si B, si C, si D dan lain-lainnya, juga pada sekalian mahluk yang hidup. Karena itulah Allah dikatakan sebagai Yang Mahatunggal. Sebagai contoh, jika kita memohon kepada Allah selalu kita katakan “Ya Allah ya Tuhanku Yang Mahakuasa, saya mohon…”
Tidak pernah kita katakan Ya Allah ya Tuhan Muhammad atau Tuhan bapaku atau nenekku. Tapi jika kita sedang bersama-sama dapat kita katakan “Ya Allah Ya Tuhan kami.”
Kita dapat merasakan dan membuktikannya sendiri bahwa setiap orang lain, gerak atau tingkah lakunya, sesuai dengan kemauan atau kehendaknya masing-masing. Kalau Tuhan dikatakan satu sebagaimana bilangan atau hitungan satu biasa, maka kita semua berada dalam satu komando, jalan satu jalan semua, tidur satu tidur semua dan sebagainya. Namun kita tidaklah begitu, kita bergerak dengan akal dan kemauan kita sendiri. Namun semua gerakan itu digerakkan oleh Dzat Allah Yang Maha Kuasa, karena tanpa Dzat Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa (mati).

ILMU KESEMPURNAAN DUNIA AKHIRAT

Banyak percobaan yang saya lakukan untuk membuktikan kebenaran firman-firman serta petunjuk-petunjuk yang langsung diberikan Allah, dan memberikan hasil yang sangat memuaskan. Maka setelah saya merasa benar-benar yakin akan kebenaran semua firman dan petunjuk Allah itu, saya mulai mencoba untuk menyampaikannya kepada orang lain, sesuai dengan perintah Allah. Atas petunjuk Allah, pelajaran ini harus saya beri nama “Ilmu Kesempurnaan Dunia Akhirat” (IKDA) atau “Mustika Iman”, sesuai dengan judul buku ini. Nama ini sesuai dengan tujuan saya yang ingin membentuk manusia yang beradab, berbudi pekerti yang luhur (akhlaqul karimah) untuk menuju manusia yang sempurna lahir dan batin dan mendapat ridho Allah dari dunia sampai akhirat.

Atas petunjuk Allah, maka saya dapat mengajarkan pelajaran-pelajaran sebagai berikut:
1. Gerakan gaib
2. Kewaspadaan mata hati (batin)
3. Petunjuk suara gaib
4. Melancong gaib (mi’raj).

Semua itu bertujuan untuk :
1. Mengenal Tuhan
2. Menjaga diri dengan sempurna
3. Menolong sesama manusia dan menghormati semua ciptaan Allah
4. Mengetahui jalan mati.

Atau dengan kata lain, pelajaran ini bertujuan untuk mengenal dan mencintai Tuhan serta untuk mencintai sesama tanpa memandang bangsa, agama, ras, atau warna kulit.

Pelajaran ini tidak mengubah ajaran-ajaran agama yang ada, bahkan dimaksudkan untuk mempertebal iman kepada Allah SWT serta mengajak kita untuk selalu ingat kepada Allah dimana saja, kapan saja dan pada waktu apa saja. Jika kita selalu ingat kepada Allah, maka Allah pun akan selalu ingat kepada kita dan melimpahkan segala berkah dan rahmatNya pada kita. Sebaliknya, jika kita melupakan Allah, kita akan menerima azab dan siksa dariNya.
Yang dimaksud ingat kepada Allah bukanlah dengan sekedar menyebut atau memuji nama Allah setiap saat, tetapi harus melaksanakan perintah-perintah Allah dan menghindari segala laranganNya. Jika kita berdoa kepada Allah, jangan lupa memuji dan menyebut dulu nama Allah, lalu kita lanjutkan dengan permohonan kita. Jika kita kurang sehat mohon diberikan kesehatan, kurang rejeki mohon diberikan rejeki, ingin dikasihani mohon dikasihani kepada Allah. Semua doa itu kita mohonkan dalam bahasa yang kita mengerti, karena Allah Mahatahu.
Janganlah kita beranggapan bahwa Allah hanya mau menerima doa dalam bahasa Arab saja (kecuali sholat harus memakai bahasa arab sesuai dengan tuntunan yang ada). Jika kita bersikap sok kearab-araban, seringkali malahan maksud dan tujuan kita tak tercapai karena doa yang dimohonkan tidak memahami arti dan maknanya sehingga bertolak belakang dengan yang diinginkan.
Tapi agar permohonan kita cepat dikabulkan oleh Allah, sebelum kita memohon, baca dulu kalimat-kalimat berikut dalam hati. Setiap kalimat cukup dibaca sekali saja.

Dalam pelajaran IKDA ini, kalimat-kalimat berikut disebut “kalimat kunci” :
1. Audzu billah himinassaiton nirrozim.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ


2. Bismillah hirrohman nirrohim.

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِ
3. Ashadu alla illaha ilallah wa ashadu anna Muhammadarasulullah.

اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ 
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

4. Astagfirullah hal adzim laa hawla walaa quwwata illa billahil aliyil azim.
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِی
 · لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ ·

5. Inna lillahi wa inna illaihi roziun.
إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎

Lakukanlah dengan sikap duduk yang baik, kedua telapak tangan berada di atas pangkuan (tangan kanan di atas, tangan kiri di bawah), tutup mulut dan mata, kosongkan alam pikiran (hening) dan tahanlah nafas sekuatnya (tidak dipaksakan). Sambil menahan dan melepaskan nafas perlahan-lahan, mohon berulang-ulang dan sambung-menyambung dalam hati.
Namun dalam situasi tertentu, misalnya sedang banyak orang, kita boleh saja memohon sambil membuka mata, asalkan nafas tetap ditahan sekuatnya dan pikiran dipusatkan. Sambil menahan dan melepaskan nafas, kita mohon terus sambung-menyambung.
Insya Allah, jika memohon sesuai dengan cara yang telah dijelaskan di atas, permohonan kita cepat dikabulkan oleh Allah, sesuai dengan firmanNya : “Udj uni asta jiblakum” yang artinya “Mintalah kamu kepadaKu, niscaya Aku kabulkan”.
Adapun arti “kalimat kunci” di atas adalah sebagai berikut :
1. Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk..
2. Dengan nama Allah Yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang.
3. Tiada Tuhan yang patut disembah dengan sebenar-benarnya, kecuali hanyalah Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah.
4. Aku berserah diri kepada Allah dan tiada daya upaya, kecuali datang dari Allah.
5. Asal bersama Allah kembali bersama Allah.

*) Selama ini pendapat umum mengatakan bahwa “Inna lillahi wa inna illaihi roziun” berarti “asal dariAllah kembali kepada Allah”. Namun pendapat ini kurang tepat.
Sebab, seperti dalam fiman-firman Allah yang telah saya kutip pada bagian terdahulu, Allah ada bersama kita, dan kita tak berdaya apa-apa tanpa Dia. Jika dikatakan asal dari Allah kembali kepada Allah, berarti selagi hidup di dunia kita berpisah dengan Allah. Padahal dalam kenyataannya kita hidup tak bisa apa-apa tanpa Allah.

Karena itulah, selagi masih hidup manusia disebut Tritunggal yang terdiri dari :
1. Allah
2. jasmani
3. rohani
Setelah mati, lalu berubah menjadi Dwitunggal yang terdiri dari :
1. Allah
2. rohani

    Jasmaninya mati karena sudah tidak bersama Allah lagi. Baik jasmani maupun rohani tidak berdaya apa-apa tanpa Allah. Karena itu, tepat jika dikatakan asal bersama Allah kembali bersama Allah.
Telah dijelaskan bahwa jika sudah mati kita berubah menjadi Dwitunggal (Allah dan rohani). Lalu, jika seseorang yang mati rohnya menjadi kuntilanak, jin, setan dan sebagainya, apakah Allah akan bersama kuntilanak itu ? Atau, jika roh seseorang yang mati masuk ke neraka, apakah Allah akan bersamanya masuk ke neraka ?
    Jawabannya : ya. Zat Allah akan tetap bersama roh-roh itu walau ke mana pun atau jadi apa pun, karena tanpa Allah tidak mungkin kuntilanak bisa terbang dan tertawa-tawa, tidak mungkin jin-jin dan setan-setan bisa bergentayangan. Mereka bisa begitu karena digerakkan oleh Allah. Tanpa Allah, tidak mungkin seseorang dapat merasakan sakitnya siksaan dan panasnya api neraka, atau merasakan nikmatnya surga.
    Tetapi bagi Allah sendiri, di kuntilanak, di surga ataupun di neraka tidak merasakan apa-apa, walaupun di mana saja bagi Allah sama saja. Karena Allah adalah dzat yang maha segala-galanya yang Mahakuasa tidak seperti ciptaannya. Di neraka tidak merasakan panasnya, di surga tidak merasa nikmatnya, tidak butuh bidadari dan sebagainya.
    Demikianlah, semoga dengan penjelasan ini para pembaca dapat memahami mengapa dikatakan “asal bersama Allah kembali bersama Allah”. Sebagaimana telah diutarakan, pelajaran ini di antaranya bertujuan untuk mencintai sesama manusia tanpa memandang bangsa, agama, ras, warna kulit, dan sebagainya. Dan juga bisa mencintai semua ciptaan Allah yang ada di langit dan di bumi sehingga menjadi suatu bentuk atau tindakan yang rahmatan lil alamin. Demikian pula, pelajaran ini dapat diikuti oleh semua orang atau semua kalangan, dari segala bangsa dan agama (bukan hanya agama Islam saja), asalkan mau dan sanggup mengikuti apa yang telah diuraikan di atas. Selain itu, kita tidak boleh menyebut dan mempercayai nama Tuhan lain selain Allah. Juga, kita tidak boleh memegang ilmu-ilmu lain yang sifatnya menduakan Tuhan atau menyekutukan Tuhan dengan yang lain.
    Semenjak saya mulai mengajar hingga saat ini, ada yang belajar dari agama lain selain Islam yang menjadi murid dan mencapai hasil yang memuaskan. Banyak yang tertarik untuk mengikuti pelajaran ini karena sangat PRAKTIS, MUDAH, DAN TEPAT. Semua pelajaran dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat, cukup seminggu atau dua minggu saja, bahkan mungkin lebih singkat lagi, tergantung kepada kemauan, ketekunan, keyakinan, keimanan yang sangat kuat sehingga mencapai semua pelajaran ini dengan mudah. 


BAGAIMANA CARA BERMA’RIFAT

BERGURU KEPADA YANG TAHU, BERTANYA KEPADA AHILINYA, BERJALAN SAMPAI BATAS, BERLAYAR SAMPAI KE PULAU, MENGAJI SAMPAI KHATAM, TIDAK ADA YANG RAHASIA BAGI ORANG YANG BERILMU , DENGAN ILMU,  BISA MENUJU SEGALA    PENJURU.

    Bagaimanakah cara untuk bertemu dan menyaksikan Tuhan? Sebagai suatu contoh yang nyata dapatlah kita pelajari pengalaman Nabi Muhammad SAW.waktu itu beliau mengadakan Isra’ Mi’raj untuk perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam waktu semalam dan dilanjutkan mi'raj untuk menemui Allah. Telah dikemukakan sebelumnya bahwa Tuhan adalah dzat yang menguasai seluruh alam dan untuk menyembah Allah haruslah dengan jasmani dan rohani kita, kedua hal ini adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan tetapi pada akhirnya harus terpisahkan dengan kematian sehingga jasmani memiliki keterbatasan dan sedangkan rohani tidak memiliki keterbatasan karena rohani selalu hidup, baik di alam dunia maupun di alam ruh (akhirat). 
    Dengan perkataan lain apabila kita hendak menghadap Allah haruslah sehat jasmani dan rohani, dan akan lebih sempurna kita bisa menghubungkan antara rohani kita dengan Allah karena ruh kita yang datang dan ditiupkan oleh Allah ke dalam jasmani kita sehingga disitulah bisanya terjadi suatu komunikasi yang cepat dan tidak terputus karena sesungguhnya ruh itu berasal dari-Nya. Ada suatu pepatah jawa "mati sakjroning urip atau urip sakjroning mati" yang artinya orang mati tetapi dia hidup, sebaliknya dia hidup tapi mati. Hidup itu harus bisa mematikan jasmani tetapi dia tetap bisa hidup, dan sebaliknya dia hidup tetapi jasmaninya mati dan sesudah itu barulah Engkau dapat bertemu dengan Dia. Maka untuk menemui Allah kita harus mematikan badan jasmani kita, dan kita menemui Allah dengan roh (badan rohani), dengan mematikan atau khusuk badan jasmani kita mematikan seluruh panca indera dan menghilangkan semua nafsu serta ego yang dimiliki badan jasmani kita.
    Pada dasarnya seorang ahli MA’RIFAT tidak bersedia menjelaskan cara berma’rifat kepada umum secara terbuka, kecuali kepada orang-orang yang benar-benar ingin menemui Allah dengan cara pembuktian, setelah memenuhi beberapa persyaratan.
Bagaimanakah cara kita harus mematikan badan jasmani kita?
Untuk memperoleh penjelasan yang lebih terperinci, para pembaca kami persilahkan untuk menanyakannya kepada seorang ahli Ma’rifat.
Perjalanan Isra’ Mi’raj untuk menemui Tuhan adalah suatu pengalaman gaib atau rahasia, yang Allah kehendaki kepada hamba-Nya yang terpilih karena tanpa melakukan hal-hal yang sulit dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap jasmani (physic) dan mental. apabila Tuhan menghendaki dan mengizinkan-Nya. Maka secara amat ajaib Tuhan menampakkan cahaya-Nya (Nur).
Untuk melaksanakan Ma’rifat bagi seorang yang belum pernah melaksanakannya, haruslah dibimbing oleh seorang Guru Mursyiad yang telah kenal dan tahu pada Tuhannya.

SYARAT-SYARAT MA’RIFAT

Apabila seseorang bermaksud hendak berma’rifat, maka terlebih dahulu yang bersangkutan harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
Harus memiliki niat dan tekad serta tekad keyakinan ingin bertemu dengan Allah.
Harus memiliki kemerdekaan berfikir dengan menggunakan akal dan ratio yang sehat untuk bisa menemui Allah.
Harus memiliki kemerdekaan/kehendak, yaitu kemauan untuk menemui Allah itu benar-benar kemauan/kehendak dari hati sanubarinya, bukan karena terpaksa, iktu-itkutan atau sekedar ingin tahu saja.
Menggunakan ayat-ayat Kitab suci sebagai referensi untuk dapat menemui Allah.
Mencari dan mendapatkan seorang Guru Mursyid yang benar-benar sudah Ma’rifat, yaitu yang sudah tahu dan kenal kepada Tuhan-Nya sesuai dengan bunyi ayat-ayat sebagai berikut :

QS. Al-Ankabut 29 Ayat 5
“Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui”.

QS. Yunus 10 Ayat 100
Wama kana linafsin atukmina illa biidnillahi wa yaj’alurrijsa ‘allaladhina la ya’qilun.
 Artinya :
“Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
QS. Az-Zumar 39 Ayat 18
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk-Nya dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal”.

Agama berpegang pada (2) dua tiang yaitu :

- Kemerdekaan berfikir.
- Kemerdekaan kemauan/kehendak.

Kedua syarat itulah yang terpenting di dunia ini untuk bisa memahami sesuatu hal.
Dalam Hadist Nabi ada kalimat-kalimat yang berbunyi sebagai berikut :

Agama itu akal, tidak ada agamanya untuk orang yang tidak berakal.
Carilah ilmu itu (Ilmu kesempurnaan) sampai akhir hayat.

Akal berasal dari bahasa Arab yaitu :”Al-Aqlu”. Akal merupakan perpaduan atau rangkaian dari unsur-unsur :

- Pikiran (cipta).
- Perasaan (rasa).

PENGERTIAN MA’RIFAT


MA’RIFAT berasal dari kata “ara fa” yang artinya : mengenal. Menurut “Imam Al-Ghozali”, arti pengenalan kepada Allah, Tuhan semesta alam, yaitu yang timbul karena  musyahdah (penyaksian). Maka orang arif ialah orang yang telah mengenal Dzat, sifat, asma, dan af’al Allah dengan perantara musyahadahnya (penyaksian/bukti yang nyata). Seorang yang alim ialah orang yang mengenal Tuhannya tanpa melalui musyahadahnya, namun hanya dengan kepercayaan biasa saja. Orang yang tingkat Ma’ rifatnya tinggi tentu akan melihat bahwa Allah adalah wujud yang paling jelas, paling terang, dan Teramat nyata.

Oleh karena itu Allah dalam pandangan mereka itu jelas dan nyata, maka menyebabkan adanya proses pengenalan terhadap-Nya menjadi ilmu yang tertinggi dan yang paling utama. Berbeda dengan orang awam, yang belum mencapai tingkat Ma’rifat, bagi mereka Allah itu memang tiada terwujud atau tidak bisa dipandang melalui pandangan lahiriah.

Adapun pengertian menurut seorang ahli Ma’rifat bernama “Hallaj” mengartikan dalam beberapa pepatah sebagai berikut :

“Tak seorang pun mengenal-Nya kecuali orang yang telah dibuat-Nya mengenal-Nya. 

“Tak seorang pun bisa mengenal-Nya kecuali orang yang hati nurani-Nya telah diilhami oleh-Nya sendiri.

 “Tak seorang pun setia kepada-Nya kecuali orang yang telah didekatkan oleh-Nya pada-Nya.

Dengan demikian langsung berma’rifatullahlah mejadikan kita semakin mantap keyakinannya, semakin teguh keimanannya, dan semakin besar taqwa kita terhadap Allah, Tuhan semesta alam sehingga mencapai “ISBATULTAQIN” yaitu yakin yang seyakin-yakinnya setelah adanya pembuktian nyata.


MA’RIFAT UNTUK MENEMUI DAN MENGENAL

 ALLAH


Dapatkah kita menyaksikan /bertemu Tuhan? 

Banyak pendapat di kalangan umat beragama mengatakan bahwa manusia tidak akan bertemu atau menyaksikan Tuhan terkecuali Nabi. Kata menyaksikan pasti ada hubungannya dengan pandangan mata atau pandangan batin. Sebagaimana kita ketahui, bahwa ada dua macam pandangan mata yaitu mata lahiriah dan batiniah. Mata lahiriah dari alam kasat mata (Alamul hiss wa-syahadah) dan mata batiniah dari alam lain yaitu alam gaib, alam jin, alam malaikat bahkan sampai alam surga dan neraka. Memang manusia tak akan mampu melihat-Nya dengan mata lahiriah kalaupun seandainya Allah menampakkan diri-Nya, pasti kita tak akan kuat menatap wujud-Nya dengan indera mata kita. Dan akal kita tak akan mampu menjangkau pemahaman tentang Allah, kecuali melalui ma’rifat atau tingkat keyakinan yang tinggi. Dikarenakan Tuhan itu tersembunyi, maka inilah yang menyebabkan tak terjangkaunya Dia oleh pemahaman. Akan tetapi bagi orang yang kuat dan tajam mata  batinnya, penuh ketekunan hal itu bagi mereka dalam keadaan bagaimana pun dimanapun berada yang dilihatnya hanya Allah. Mereka bisa melihat wujud-Nya dengan mata batinnya yang tajam dan kuatnya itu. 

Sedangkan ciptaan-Nya yang ada di alam semesta ini hanyalah kodrat-Nya saja, sesuatu yang ia lihat disebut orang yang bertauhid dalam arti yang sebenarnya, bahkan dirinya tidak dipandang sebagai makhluk yang berdiri sendiri melainkan dirinya adalah merupakan suatu kesatuan dengan semesta alam.


KEGUNAAN SETIAP PELAJARAN

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu, pelajaran dalam IKDA ini terdiri dari 4 macam :
– Pertama : gerakan gaib
– Kedua : kewaspadaan mata hati (batin)
– Ketiga : petunjuk suara gaib
– Keempat : melancong gaib.

1. Pelajaran Pertama : Gerakan Gaib
Gunanya untuk kesehatan lahir batin (Jasmani dan Rohani), membela diri, mengusir atau menangkap segala gangguan makhluk halus, mengusir segala gangguan penyakit dan sebagainya.
   Doa cara memohonnya :
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , aku mohon diberi gerakan gaib mukjizatmu (apa yang kita inginkan) yang cepat dan sempurna gerakannya.
                Contoh cara memohonnya :
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi     Maha Penyayang, aku mohon diberikan gerakan gaib mukjizatmu agar kau berikan gerakan kedua belah telapak tanganku ke atas dan ke bawah dengan cepat dan sempurna gerakannya.

Mohonlah berulang-ulang sampai kedua belah telapak tangan tersebut bergerak dengan sendirinya atas gerak dari Allah.
Bagi mereka yang baru belajar, mula-mula kita harus memohon gerakan tangan ke atas dan ke bawah terlebih dahulu, dan setelah itu memohon agar tangan diputar-putarkan, gerakkan pukulan ke depan. Apabila gerkan sudah luwes dan tidak kaku atau sudah cepat, dan atau apabila sudah merasa lelah, mohonlah berhenti. Do'a nya "Ya Allah saya mohon berhenti" dimohon tersu menerus sampai berhenti dengan sendirinya.dan lain hari, lakukanlah dengan cara doa berdiri untuk melakukan gerakan-gerakan tangan atau gerakan silat atau jurs-jurus yang lainnya yang saudara sukai. dan lakukan itu semua secara terus menerus supaya semua gerkan bisa menjadi lincah dan gesit sehingga menjadi suatu gerakan yang bermakna. Setelah gerakan berhenti, kita harus melakukan syukuran kepada Allah.
Penjelasan :
Setelah para murid lancar melakukan semua gerakan, maka diadakan PEMBERSIHAN dari segala dosa, amal perbuatan dan ilmu-ilmu yang di tidak diridhoi Allah yang membersihkan adalah Allah sendiri, dan murid didampingi oleh penuntun dan kawan-kawan seperguruannya. Dalam gerakan pembersihan ini Allah SWT akan memperlihatkan segala macam tingkah laku yang tidak baik, dari tiap-tiap orang, misalnya suka berkelahi, suka mabuk, suka berzinah dan sebagainya.

Doa pembersihan :
    Gerakan pembersihan ini harus diikuti terus hingga selesai sendiri.
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Pengampun, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Aku .......(sebutkan nama) Pada malam hari ini rela, ikhlas dan ridho dibersihkan lahir batin, jasmani dan rohaniku dari segala dosa-dosa, ilmu-ilmu, amal perbuatan atau apa saja yang tidak Engkau ridhoi demi untuk kesempurnaan, kesucian, keberkahan, keselamatan, ketenangan dan kebahagiaan lahir dan batinku di dunia sampai akhirat.
          Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa berilah gerakan mukjizat yang cepat dan sempurna luar biasa untuk membersihkan lahir dan batinku dari segala hal yang tidak Engkau ridhoi dengan secepat-cepatnya dan sebersih-bersihnya.

  Doa Syukuran :
            
             Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih   lagi Maha Penyayang, aku menghaturkan puji syukur Alhamdulillah wa syukurillah yang sebenar-benarnya ke hadiratMu atas dikabulinya permohonanku. Semoga semua itu Kau kekalkan bagiku dari dunia sampai akhirat.

2. Pelajaran Kedua : Kewaspadaan mata hati (Batin)
Guna untuk melihat sesuatu yang tidak dapat melihat mata biasa atau mata lahir, seperti makhluk-makhluk halus dan lain sebagainya.
     Doa cara memohonnya :
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Melihat Maha Mengetahui dan Maha Waspada, aku mohon diberikan kewaspadaan penglihatan mata hati yang sempurna luar biasa untuk melihat ............(sebutkan apa yang ingin kau lihat) dengan jelas dan terang benerang.
     Contoh cara memohonnya :
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Melihat Maha Mengetahui dan Maha Waspada, aku mohon diberikan kewaspadaan penglihatan mata hati (Batin) dengan sinar gaib mukjizatmu yang sempurna luar biasa untuk dapat melihat makhluk halus jin yang ada di sekitarku dengan jelas dan terang benerang.
Mohonlah berulang-ulang sampai bisa melihat makhluk halus yang diinginkan. Jika sudah dapat melihat apa yang diinginkan, jangan lupa untuk melakukan syukuran kepada Allah sesuai pelajaran pertama.

3. Pelajaran Ketiga : Petunjuk suara gaib 
Guna untuk bertanya kepada Tuhan mengenai suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan atau diatasi oleh akal pikiran kita sendiri.
Perhatian !!!
Dalam petunjuk suara gaib ini kadang-kadang Allah memberikan petunjuk yang sengaja disalahkan unutk menguji akal pikiran kita sendiri, sebab Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dengan diberi akal pikiran yang sempurna pula. 
Apabila mandapat petunjuk yang salah atau tidak masuk akal jangan begitu saja diterima. Kita harus menolak dan memohon petunjuk yang benar, karena  banyak orang yang menjadi gila dalam mempelajari suatu ilmu karena suka mengikuti petunjuk-petunjuk yang tidak benar.
      Doa Cara Memohon : 
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Mendengar, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku mohon diberikan petunjuk suara gaib yang sempurna, yang jelas dan pasti dari-Mu mengenai soal ............... dengan cepat.
        Contoh Cara Memohonnya :
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Mendengar, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku hambamu mohon diberikan petunjuk suara gaib dari-Mu yang sempurna untuk menanyakan persoalan mengenai penyakitnya saudara A ini kenapa dan apa obatnya mohon petunjuk darimu dengan cepat, jelas, benar, dan pasti.
 
Mohonlah berulang-ulang sampai Allah memberikan petunjuk-Nya dengan gamblang.
    Mungkin dalam petunjuk suara gaib ini banyak pembaca yang bertanya-tanya apakah kita dapat berhubungan langsung dengan Tuhan, sedangkan Nabi Besar Muhammad SAW sendiri pertama kali mendapatkan wahyu melalui malaikat Jibril, dan selanjutnya Nabi Muhammad SAW mi'raj bertemu dengan Allah secara langsung untuk mendapatkan wahyu sholat dan lain sebagainya. dan juga para nabi yang lain, seperti Nabi Adam a.s, Nabi Ibrahim a.s, Nabi Nuh a.s, Nabi Musa a.s, Nabi Isa a.s., rata-rata bisa mengenal kepada Tuhannya dan juga berkomunikasi secara langsung itulah sebagai contoh bahwa manusia yang mulia atau yang dikehendaki Allah bisa bertemu dan mengenal kepada-Nya.
    Jawabannya sendi agama adalah akal, agama tanpa akal adalah buta. sedangkan, akal tanpa agama juga buta. Pada bagian terdahulu sudah dijelaskan bahwa Tuhan dan sekalian Malaikat itu ada bersama kita. Secara logika, karena Tuhan bersama kita, tentu saja kita dapat bercakap-cakap secara langsung dengan-Nya, (tanpa perantara) sebagaimana Allah telah berbicara kepada Nabi-Nabi terdahulu.
ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA ITU SAMA SAJA, SATU ASAL DAN SATU BAHAN. APAKAH DIA SEORANG NABI, WALI, SYEKH, RAJA, DAN SEBAGAINYA. Itu semua sama saja, yang terpenting bagi Allah, siapa yang paling beriman dan bertaqwa (yaitu orang yang sangat berkualitas sebagai seorang hamba) kepada-Nya, itulah yang paling dimuliakan oleh Allah. Sehingga Allah bisa saja memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia ridhoi atau Dia kehendaki, secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini juga telah dijelaskan pada bagian terdahulu.

4. Pelajaran Keempat : Melancong Gaib (Isra’ mi’raj)
Guna untuk menemui sanak saudara ataupun sahabat yang berada jauh atau berada di alam gaib. Juga berbagai keperluan lain, seperti yang diungkapkan dalam laporan hasil guna dari para murid IKDA.
Doa dan Cara Memohonnya :
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku hambamu mohon melancong gaib ke ............... dengan langsung dan cepat sampai tujuan, tanpa diceritakan jalannya.
` Setelah itu kita harus melakukan syukuran kepada Allah.


Contoh Cara Memohonnya :
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku hambamu mohon melancong gaib ke alm dunia (Alam gaib) ke kampung halamanku untuk menemui Kakakku (Apabila ingin melancong ke alam gaib, misal ke Alam Kubur atau ke Alam Surga atau ke Alam Neraka) dengan langsung dan cepat sampai tujuan tanpa diceritakan jalannya. 
Mohonlah berulang-ulang sampai Allah membuktikan-Nya.
 Setelah itu kita harus melakukan syukuran kepada Allah.
5. Catatan
– Seperti telah dijelaskan pada bagian terdahulu setiap doa kita harus didahului dengan membaca “Kalimat Kunci” dalam hati (cukup sekali).
– Agar memperoleh hasil yang baik dan sempurna, setiap doa dalam pelajaran nomor 1 sampai dengan 4 harus dibaca terus menerus dan berulang ulang dalam hati, dengan penuh kekhusukan. Jika belum berhasil, berusahalah terus dengan tekun, insya Allah akan berhasil.
Jika kita telah sungguh-sungguh yakin bahwa Tuhan bersama kita dan Tuhan yang Mahasegala-galanya, tentu saja kita akan dapat mencapai tujuan dari keempat pelajaran tersebut di atas dengan sempurna.

AMALAN-AMALAN / DOA-DOA YANG PERLU DIAMALKAN

Bagi setiap orang yang belajar IKDA, amalan-amalan atau doa-doa di bawah ini perlu diamalkan sebanyak mungkin. Tapi sebelumnya, perhatikan dulu cara berdoa atau memohon seperti yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, yaitu dengan lebih dulu membaca “kalimat kunci” dalam hati (cukup sekali saja), baru kemudian memohon berulang-ulang sambil menahan nafas.
1. Doa Penyerahan Diri
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahaagung dan Mahamengetahui, hanya kepadaMu ya Allah aku berlindung, menyerahkan diri, bersujud, berbakti, menyembah, beribadah dan beriman. Serta hanya kepadaMu ya Allah aku mohon pertolongan serta petunjuk-petunjuk yang sempurna atas segala persoalan di dunia maupun di akhirat.
2. Doa Syukuran
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, aku menghaturkan puji syukur alhamdulillah yang sebesar-besarnya ke hadiratMu ya Allah atas segala nikmat, rahmat, rejeki, perlindungan, keselamatan dan segala berkah yang telah Kau limpahkan kepadaku. Semoga semuanya itu Kau kekalkan bagiku dari dunia sampai akhirat.
3. Doa Mohon Ampun
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa dan Mahapengampun, kumohon ampunilah segala dosaku, yang besar atau kecil, yang tampak atau tidak, yang terasa atau tidak, yang kusengaja atau tidak, dan ampunilah segala sepak terjang serta amal perbuatanku yang tak Engkau ridhoi sebagaimana Engkau telah mengampuni dosa-dosa oarng-orang sebelumku. Juga, kumohon ampunilah dosa-dosa kedua orang tuaku, anak dan istriku, sanak saudaraku, karib kerabatku dan umatMu yang lain, sebab Engkaulah yang Mahatahu dan Mahapengampun.
Penjelasan :
Doa yang pertama disebut Doa Penyerahan Diri, karena kepada siapa lagi kita menyerahkan diri jika bukan kepada Allah yang Mahasegala-galanya (bagi yang beragama Islam, doa ini seperti Doa Iftitah dalam shalat wajib).
Doa yang kedua disebut Doa Syukuran,karena sepanjang hari kita telah menerima bermacam-macam kenikmatan dari Allah (berupa makanan, minuman, nikmat melihat, mendengar, merasakan dsb.), juga kita telah menerima rejeki dari Allah sehingga kita dapat makan, minum dan sebagainya. Selain itu, sepanjang hari kita pun telah dilindungi dan diselamatkan oleh Allah terhadap segala macam bahaya.
Maka sudah sewajarnya jika kita merasa bersyukur pada Allah atas segala karuniaNya itu dengan mengucapkan Doa Syukuran.
Doa yang ketiga yaitu Doa Mohon Ampun. Setiap manusia yang beriman kepada Allah dan mempunyai perasaan haruslah selalu merasa berdosa, karena dalam setiap ucapan, perbuatan, sepak terjang, pikiran dan penglihatan kita pastilah kita sering berbuat kesalahan atau kekhilafan terhadap sesama manusia, dan bahkan terhadap Tuhan yang Mahakuasa.
Jika kita bersalah terhadap sesama manusia, kita minta maaf kepada yang bersangkutan. Demikian juga jika kita berbuat kesalahan terhadap Tuhan, dengan sendirinya kita harus langsung mohon ampun kepadaNya.
4. Doa Kesadaran
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, kumohon padaMu jadikanlah aku sekeluarga orang-orang yang saleh, jujur, sabar dan sadar, serta beriman dan bertakwa hanya kepadaMu. Juga, masukkanlah kami ke dalam golongan ahli surga serta golongan orang-orang yang mendapat petunjuk dariMu.
5. Doa Ketenangan
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, kumohon padaMu agar aku sekeluarga Kau beri kehidupan yang tenang, tenteram, damai, bahagia, gembira, sehat dan selamat, berkah, nikmat dan sejahtera, sempurna lahir batin dari dunia dan akhirat.
6. Doa Mohon Rejeki
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, kumohon agar aku sekeluarga Kau beri rejeki yang berlimpah ruah, terus menerus tiada habisnya berupa uang, sandang dan pangan demi ketenangan, ketenteraman, kebahagiaan dan kesempurnaan hidupku sekeluarga dari dunia sampai akhirat, dan untuk amal salehku ya Allah.
7. Doa Perlindungan
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahasakti dan Mahaperkasa, kumohon agar aku sekeluarga Kau lindungi, Kau hindarkan dan Kau jauhkan sejauh-jauhnya dari segala macam marabahaya, malapetaka, penyakit, dari segala kejahatan, kemurkaan, gangguan dari sesama manusia, dari gangguan mahluk-mahluk halus, roh-roh jahat, jin, setan, siluman, iblis marakayangan, ilu-ilu banaspati dan sebagainya. Juga, kumohon jauhkanlah dari segala macam ujian, cobaan, godaan, hinaan, cacian, makian dan fitnahan yang datang dari mana saja, kapan saja dan waktu apa saja, demi kesempurnaan hidupku dari dunia sampai akhirat nanti ya Allah.
8. Doa Keagungan Atau Pengisian
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahaagung, Mahasakti dan Mahasegala-galanya, kumohon agar lahir batinku, jasmani dan rohaniku, rasa perasaan dan alam pikiranku Kau isi dan Kau saluri dengan
…………………………………………………..  
 { Do’a Keagungan / Pengisian ini sengaja belum kami munculkan mengingat pembaca internet adalah khalayak umum. Kami tidak mau ada hal – hal yang tidak di inginkan terjadi. Untuk menghindari terjadinya salah pengamalan ilmu ” MUSTIKA IMAN ” }
9. Doa Kewaspadaan
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, kumohon berilah aku kewaspadaan dan ketajaman perasaan lahir batin yang sempurna luar biasa untuk dapat mengetahui segala sesuatu yang akan atau belum terjadi.
10. Doa Penutup
Amin ya Allah ya robbal alamin, semoga Allah mengabulkan semua permohonanku.
——–
Semua doa di atas merupakan permohonan kita kepada Allah SWT, karena hanya Dialah tempat kita memohon (Allahu Somad), baik mengenai persoalan dunia maupun akhirat. Hanya Allah yang Mahasegala-galanya yang menguasai sekalian alam.
Selain berdoa seperti di atas, kita pun jangan lupa untuk mendoakan para nabi (Salawat Nabi), para wali, para leluhur kita, para pemimpin negara kita serta nusa bangsa kita.
Di samping itu, kita pun harus selalu berdoa jika akan makan, minum dan mandi, atau ketika akan tidur, bepergian dan sebagainya.
Ini sesuai dengan nama pelajaran kita, yang bertujuan agar kita sempurna baik jasmani maupun rohani.
Doa Mau Makan Atau Minum :
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, kumohon agar makanan / minuman ini Kau sucikan, Kau bersihkan, Kau berkati dan Kau sempurnakan. Juga, kumohon sucikan, bersihkan, berkati dan sempurnakanlah aku / kami yang memakan / meminumnya.
Doa Mau Mandi :
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, kumohon agar Engkau menyucikan, membersihkan, memberkati dan menyempurnakan air mandi beserta alat-alat yang kupakai mandi. Juga, kumohon sucikan, bersihkan, berkati dan sempurnakanlah aku yang akan mandi ini.
Setelah selesai makan / minum / mandi, jangan lupa melakukan syukuran atas segala nikmat, rahmat, rejeki atau kesegaran yang telah kita terima itu, dan mohon agar semua itu dikekalkan dari dunia sampai akhirat.
Doa Akan Bepergian :
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, kumohon lindungi dan selamatkanlah aku dan semua orang yang ada dalam kendaraan ini dari awal perjalanan hingga akhir tujuan nanti.
Setelah sampai di tujuan, jangan lupa untuk syukuran :
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, aku menghaturkan puji syukur alhamdulillah yang sebesar-besarnya ke hadiratMu atas segala perlindungan dan keselamatan yang telah Kau berikan padaku. Semoga semua itu Kau kekalkan bagiku dari dunia sampai akhirat.
Doa Akan Tidur :
Ya Allah ya Tuhanku yang Mahakuasa, Mahapengasih lagi Mahapenyayang, kumohon agar aku sekeluarga Kau beri tidur yang nikmat, nyenyak dan selamat sampai dengan waktu kami bangun.
Setelah bangun tidur, jangan lupa melakukan syukuran.
Jadi pada dasarnya, pelajaran yang saya tulis dalam buku ini mengajak kita agar selalu ingat kepada Allah SWT di mana saja, kapan saja dan pada waktu apa saja.
Catatan :
Jika doa-doa yang telah dituliskan di atas dirasakan terlalu panjang, para murid boleh saja menyingkatnya asalkan makna dan isinya tidak berubah. Doa-doa lainnya bisa dibuat sendiri berdasarkan kebutuhan, dengan kalimat yang tepat dan sesuai, asalkan sebelumnya kita menyebut dulu nama Allah serta memujiNya.


PENUTUP

    Setelah kita membaca dan menelaah isi buku ini dari awal sampai akhir, maka kita mendapat kesimpulan bahwa apabila Allah menghendaki, tidak ada satu persoalan pun, baik di dunia maupun di akhirat, yang mustahil bagiNya.
    Kita bisa mengetahui keadaan surga ataupun neraka, bisa mengobati orang-orang sakit, bisa bercakap-cakap dengan Allah dan sebagainya hanyalah karena Allah menghendakinya atau atas seizin Allah. Kita manusia ini dikatakan lahaola wala kuwata, tidak berdaya apa-apa. Semuanya bisa terjadi karena kuasa Allah.
    Maka setelah menghayati pelajaran ini, marilah kita semua mulai untuk selalu melaksanakan segala perintah Allah, menjauhi segala laranganNya, menanamkan sedalam-dalamnya rasa persatuan dan kesatuan serta rasa welas asih terhadap sesama manusia dan menghindari sejauh-jauhnya rasa permusuhan dan rasa benci terhadap sesama kita tanpa memandang bangsa, agama, ras, warna kulit, dan lain sebagainya. Untuk mewujudkan dan amalkanlah isi Pancasila sebaik-baiknya, sehingga kita menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya, yang berbudi luhur serta berguna bagi nusa bangsa dan agama kita. Dengan demikian, mudah-mudahan kita mendapat ridho Allah di dunia dan di akhirat.
    Akhir kata, semoga Allah menjadikan negara kita Republik Indonesia ini sebagai negara yang subur, makmur, tenteram, damai dan sejahtera untuk selama-lamanya. Amin ya Allah ya robbal alamin. Akhirulkalam wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum wr. wb.
———————————————————————————–
KETERANGAN  :
1.  Ilmu Kesempurnaan Dunia Akhirat ” MUSTIKA IMAN “ ini adalah ilmu Ma’rifat, sehingga untuk bisa memahaminya perlu di baca berulang-ulang. Adakalanya bahkan ilmu ini terkesan seperti bertentangan dengan sariat islam, tetapi sebenarnya karena keterbatasan kita dalam memahaminya, untuk itulah perlunya pembimbing untuk menjabarkan maksud dan tujuan dalam buku ini.
2.  Pengamalan Ilmu Kesempurnaan Dunia Akhirat ” MUSTIKA IMAN “dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai wirid setelah Sholat Fardhu, sholat sunah, serta dilakukan setiap saat dalam kedaan apapun, dimanapun, dan kapanpun supaya kita terus mengingat kepada Allah secara terus menerus. 
3.  Ikhwan ” MUSTIKA IMAN “ yang baru dalam tahapan belajar dan belum melakukan pembersihan, di sarankan jangan mempraktekkan penggunaan ilmu ini sebelum mendapatkan arahan dari pembimbing.
4.  Kepada semua peserta / calon ikhwan yang sudah merasa mantap untuk ikut mempelajari ILMU KESEMPURNAAN DUNIA AKHIRAT ” MUSTIKA IMAN “ini, apabila ada yang merasa kesulitan dalam mempelajari , di sarankan untuk melakukan bimbingan kepada pembimbing IKDA  supaya ilmu ini lebih mudah masuk dan lebih mudah anda pelajari untuk memohon Rahmat dan Ridho Alloh swt.
5.  Selalu ikutilah pertemuan dengan ikhwan-ikhwan senior ” MUSTIKA IMAN “ guna mendapatkan siraman kemaslahatan ilmu ini.
6.  Pengamalan ILMU KESEMPURNAAN DUNIA-AKHIRAT / MUSTIKA IMAN  ini harus di dampingi oleh pembimbing, tidak bisa asal – asalan saja. Kami tidak bertanggung jawab, apabila ada yang mengamalkan sendiri sehingga terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.


UNTUK REKAN – REKAN SENIOR MURID IKDA (MUSTIKA IMAN)  SEMUANYA,  MARI KITA JALIN TALI SILATURRAHMI SAMA – SAMA MURID MUSTIKA IMAN. SEMOGA ALLOH SWT MERIDHOI KITA, YANG AKAN SELALU BERSAMA-SAMA SYIAR MENYAMPAIKAN APA YANG TELAH DISAMPAIKAN OLEH BAPAK GURU KITA,  BERSAMA SAYA WARIS MUHAMMAD SHOLICHIN DARI NGASINAN, RT O3/RW 10, DESA JIMBUNG, KEC. KALIKOTES, KAB. KLATEN, JAWA TENGAH.

KITA SEMUA SEMENJAK MENINGGALNYA GURU BESAR KITA, BPK  H. MUH YUSUF SOEPARTA, SEAKAN – AKAN SEPERTI SAPU HILANG TALINYA. MAKA DENGAN INI, SAYA TETAP AKAN MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN REKAN-REKAN IKDA YANG LAIN SUPAYA SELALU ADA IKATAN KEBERSAMAAN DAN APABILA ADA YANG MAU BELAJAR DI WILAYAH KAMI SERTA DI WILAYAH LAINNYA YANG ADA DI INDONESIA, MAKA AKAN SAYA KOORDINASIKAN SAUDARA-SAUDARA PEMBIMBING IKDA YANG TERDEKAT SUPAYA TIDAK ADA KENDALA DALAM BELAJAR SERTA MELAKUKAN KEBERSIHAN.

UNTUK MURID – MURID BARU IKDA YANG MASIH BARU APABILA INGIN MELAKUKAN PEMBERSIHAN BISA MENGHUBUNGI KE NOMOR 081296292056, INSYAALLAH KAMI BISA MEMBANTUNYA.

DEMIKIAN INFORMASI INI SAYA BUAT, SEMOGA BISA MEMBAWA MANFAAT UNTUK PARA PEMBACA SERTA APABILA ADA TULISAN ATAUPUN KALIMAT DI ATAS ADA KESALAHAN ATAU TIDAK BERKENAN DI HATI PEMBACA SAYA MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA DAN JUGA KAMI MOHON SARAN SERTA KRITIKANNYA UNTUK MEMBANGUN DAN PERBAIKAN CARA SYIAR KAMI SECARA SANTUN DAN BERADAB. AMIN…..








Iklan